Dalam pilkada serentak tahun 2024, sejumlah daerah kemungkinan mendapatkan sorotan lebih luas, baik dari peserta, partai, para elit, maupun masyarakat secara umum. Salah satu pertimbangannya adalah karena daerah-daerah tersebut memiliki posisi strategis baik dalam pemerintahan ke depan maupun untuk pemilu selanjutnya.
Yang dianggap strategis diantaranya adalah Jawa, bukan hanya karena jumlah pemilihnya paling besar, tapi juga sejumlah kepala daerah di Jawa dianggap punya potensi atau memiliki panggung untuk masuk arena pemilu nasional berikutnya. “Jawa adalah kunci”, adalah ungkapan yang sering kita dengar ketika ada pemilu.
Jawa Tengah, diperkirakan akan menjadi wilayah sorotan yang mungkin lebih luas karena beberapa faktor. Pertama, kompetisi diperkirakan lebih terbuka karena tidak ada petahana seperti di Jawa Barat, Jakarta, dan Jawa Timur. Kedua, Jawa Tengah adalah basis utama PDI Perjuangan sekaligus juga wilayah utama Presiden Jokowi dan keluarganya. Di duga akan terjadi kompetisi yang sengit antara kandidat yang didukung atau terafiliasi dengan Presiden Jokowi dengan sejumlah partai pendukungnya seperti Koalisi Indonesia Maju (KIM) melawan kandidat yang diusung oleh PDIP sebagai partai terbesar di Jawa Tengah.
Dengan demikian, penting dan menarik untuk melihat peta kompetisi di Jawa Tengah sejak awal, meskipun Pilkada masih sekitar lima bulan lagi. Apakah peta politik Jawa Tengah masih cair? Apakah sudah ada yang mulai unggul? Faktor apa saja yang mungkin mempengaruhi peta kompetisi? Juga mungkin sejumlah pertanyaan lain.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, LSI melakukan survei telepon di Provinsi Jawa Tengah menjelang akhir Juni lalu.
Download selengkapnya disini: