Rilis Survei LSI 18 Juli 2021
Program vaksinasi COVID-19, sebagai upaya menangani pandemi, telah dimulai pemerintah sejak tanggal 13 Januari lalu, ditandai dengan penyuntikan vaksin pertama untuk Presiden Joko Widodo.
Guna mendukung upaya mencapai kekebalan kolektif (herd immunity), vaksinasi ditargetkan menjangkau lebih dari 181 juta rakyat Indonesia dalam waktu sesingkat mungkin, yang merupakan target pemerintah untuk tahun 2021. Dengan demikian vaksinasi merupakan program yang sangat kompleks dan masif yang tidak mudah dilaksanakan.
Program vaksinasi mensyaratkan kapasitas dan kesiapan pemerintah yang cukup, baik dari sisi perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Juga mutlak harus memadai adalah ketersediaan vaksin itu sendiri, apalagi pemerintah Indonesia belum mampu menyediakan vaksin produksi dalam negeri. Dukungan sosial politik yang memadai dari semua unsur negara juga diperlukan untuk menyukseskan program vaksin ini.
Program yang masif pasti melibatkan pendanaan yang masif pula. Maka yang juga tak kalah penting adalah kemampuan pemerintah untuk memastikan program vaksinasi tidak membawa dampak ikutan seperti korupsi.
Di luar hal-hal kompleks tersebut, vaksinasi juga sangat tergantung pada bagaimana penerimaan dan kesiapan publik atau masyarakat yang menjadi sasaran dari program tersebut.
Dan hal ini tergantung antara lain pada bagaimana pengetahuan publik, informasi apa saja yang beredar, bagaimana kepercayaan publik terhadap vaksin dan terhadap pemerintah sebagai penyelenggaranya, bagaimana keyakinan masyarakat tentang potensi penyalahgunaan program ini, dan sebagainya.
Untuk mengetahui bagaimana pandangan masyarakat tersebut, Lembaga Survei Indonesia telah mengadakan survei nasional menggunakan telpon pada tanggal 20 – 25 Juni, 2021 lalu.
Temuan dan analisis dari survei nasional tersebut akan dipaparkan dalam rilis LSI ini.
Untuk membaca laporan lengkap hasil survei ini, silahkan unduh laporan lengkapnya:
Untuk membaca Press Rilis hasil survei ini, silahkan unduh disini: